BERBAGAI RAGAM ANEKA WARNA KEMANUSIAAN

Hidup yang berpadu kepada Alamiah adalah satu perkara yang tidak dapat dihindari oleh seorang manusia. Bagaimana kita melihat dan menganalisa ialah sesuatu perkara yang berbeza. Kita boleh melihat, tetapi tidak  menganalisa dengan tepat. Kita boleh menganalisa sejurus kita melihat tanpa kita mengira latar belakang hal-hal yang dilihat.

Kita sering kali mengambil hal-hal yang dianggap relavan dengan peribadi / keuntungan / motivasi yang memuncak dalam diri kita. Hal-hal yang relatif hanya menjadi sekunder dalam pembentukan diri kita sehingga kita hanya menikmati sesuatu yang dianggap bernilai buat kita sedangkan kita perlu hal-hal yang dinamika sebagai panduan menjadi pokok penting dari setiap tindakan-tindakan yang kita lakukan.

Daripada bahasan di atas,

1) Hidup berpadu kepada Alamiah seharusnya menjadi relasi yang utama kepada setiap manusia kerana kita diciptakan pada kadar Keilahian yang bertingkat tinggi. Penciptaan manusia bukan hanya sekadar penemuan / pengetahuan yang biasa-biasa dalam setiap penyelidikan-penyelidikan yang dibuat manusia bijaksana, tetapi juga menjadi satu tingkat yang nyata untuk memperlakukan kehidupan kita adil dan saksama. Kesaksamaan hidup yang menganalisa sesuatu dari pemerhatian kita yang jelas dan berintikan kepada rasional dan logikal menolong kita melihat lebih jauh untuk hidup yang khusus ini. Kita harus menjadi hidup ini sebagai sesuatu yang pasti untuk dihidupi dan berkembang dengan baik atas keberadaan kita di dalam eko-sistem yang berkelangsungan ini. Untuk melakukan hal ini, kita perlu belajar daripada lingkugan yang kita lihat dan bekerjasama dengan apa yang kelihatan dan meletakan diri kita pada proses penjadian semula kitar hidup manusia. Peradapan tamadun manusia menjadi sungguh konflik jika lingkungan yang kita hidupi menjadi sesuatu yang mustahil untuk dicapai. Pendek kata, menghidupi hidup kita bersesuaian pada jati diri yang memiliki satu semangat untuk tujuan yang mulia. Setiap coretan karya penebusan manusia, ada terlukis secara implisit di dalam apa yang alamiah serta apa yang menjadi gagasan dari erti penebusan itu sendiri.


2) Kemuncak diri yang disalahertikan oleh sebahagian besar manusia ialah jati diri yang korupsi. Hal-hal yang relatif menjadi tidak penting lagi kerana diganti oleh sumber-sumber jati diri yang rusak. Penjatian diri yang baik hanya terjadi jika kemuncak hidup berada pada subtansi yang benar. Subtansi dari pembenaran dan keyakinan yang benar menjadikan hidup lebih bermakna dan berarti, justru membawa manusia kepada satu arah yang tidak bertentangan kepada dinamika kehidupan yang sebenar. Ini akan mempengaruhi pembentukan jati diri sebagaimana yang harus terjadi di dalam kehidupan manusia. kita melihat bahwa perabadan dunia purba telah melakukan hal-hal yang tidak waras bahkan ianya diwarisi dari turun temurun. Tidak ada hal yang baik dalam tindakan-tindakan murni manusia sekiranya pembentukan jati diri tidak melewati proses dinamika yang berpandukan kepada nilai-nilai relatif yang bermotivasikan pada pokok penting yang benar pada kemuncak diri yang primatif. Lihat ini, jika jati diri yang baik lahir kondisi hidup yang subtansi nya benar, maka kita pasti akan mencapi klimaks kehidupan yang melihat dan mengaku kepada hanya satu Ke-esaan yang sudah lama bekerja di dalam hidup masa lampau, sekarang dan di masa hadapan.

Sekian Terima Kasih


Comments

Popular posts from this blog

Berani Percaya - Aku Percaya

Pengalaman, Perasaan & Ketulusan

SEL KINEO - AMARAH